Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Sensasi Gulai Kepala Ikan Kakap

Gambar
Ini tentang makan siang special. Kenapa special?? Karena ditraktir hahahaha. Ceritanya seminggu yang lalu kami satu bidang di kantor ditraktir bos makan siang bareng. Menurut si bos acara seperti ini untuk membuat kami satu sama lain lebih akrab dan lebih peduli aja. Memang benar banget, jadi ingat pas Abah sakit di Ramadhan kemaren. Sampe idul fitri Abahku harus menggunakan kursi roda karena sakit. Dan teman-teman satu bidang di kantor pada datang ngejengukin. Terharu banget...  Kembali ke acara makan siang. Pilihannya jatuh ke daerah Belawan. Udah ngebayangin menu makan yang serba ikan neh, mengingat Belawan itu sentra/kota pelabuhan di Medan. Kami berhenti disebuah rumah makan, namanya rumah makan Etek Emi. Dari namanya udah ketebak ini rumah makan minang.  Dilihat dari luar , rumah makannya sederhana banget. Tapi begitu masuk, ternyata pelanggannya kebanyakan orang-orang berseragam.. Mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta sampai militer. Melihat pelanggannya rame gitu,

Belanja Buku dengan 3M

Gambar
Udah lama banget aku gak ke toko buku. Itu artinya udah lama juga aku gak belanja buku. Ada beberapa alasan kenapa bisa begitu (gak penting banget) .  Salah satunya adalah karena sekarang aku lebih suka belanja buku secara online. Gak repot dan lebih simpel. Alasan yang lain karena ada beberapa buku yang sudah dibeli tapi belum kelar-kelar dibaca, termasuk beberapa buku yang menjadi kado ulang tahun buatku dari sahabat-sahabatku. Tapi beberapa waktu yang lalu, saat liat ada promo novel muraaaahhh banget di Toko Buku Sang Cerpenis aku jadi tergoda juga. Setelah pilih-pilih (sebenarnya serasa pengen dibeli semua) akhirnya pilihanku jatuh pada 4 novel yang 2 diantaranya sering banget dibahas di group facebook penerbitnya. Untuk 4 novel yang aku pesan beserta ongos kirim ke kotaku, Binjai aku dikenakan biaya 120 ribu rupiah. Murah sekali bukan?? Kalo berburu ke toko buku mungkin dengan cost yang sama belum tentu bisa aku dapatkan 4 novel.  Novel My Princess dan After the Weddin

Akhir dari Perjalanan

Gambar
#Bagian 7 Minggu 30 September 2012 Lelah mulai menyerangku. Rasa-rasanya malas beranjak dari tempat tidur pagi itu. Tapi mengingat malam harinya kami harus sudah meninggalkan Jogja, aku akhirnya beranjak juga dari tempat tidur. Agenda hari ini adalah berburu oleh-oleh.... Aku, Van, Wia dan Fajar berempat berjalan pelan menuju malioboro. Oleh-oleh yang dicari juga bukan barang-barang mewah. Cuma pernak-pernik kecil seperti gantungan kunci, dompet hp, kaos oblong, sendal dan longdress batik buat ibunda di rumah. Sementara Yuan dengan temannya Darwin bertugas mencari tiket kereta api untuk perjalanan malam nanti ke Jakarta. Meskipun terdengar simpel, ternyata begitu tiba di Malioboro gak tau kenapa kok susah ya mencari barang tersebut. Bukan susah karena langka, tapi karena sepanjang perjalanan, mata kami dimanjain dengan semua barang yang dicari. Akhirnya bingung sendiri mau pilih yang mana. Apalagi wia yang emang niat buat belanja untuk dagang *halaaahh... Sambil berjal

Dari Malioboro hingga Batu Alien, Perjalanan Belum Usai

Gambar
#Bagian 6 Kami tiba di Jogja sekitar pukul 7 lewat gitu. Masih harus jalan dengan ransel di punggung untuk menemukan Hotel Ismoyo tempat di mana kami akan menginap. Sejak berada di Malang kami udah memesan penginapan di sekitar Malioboro, tapi gak dapat karena nyaris penginapan-penginapan di sekitar Malioboro full mendekati week end. Alhasil dengan bantuan dari temannya Yuan yang berdomisili di Jogja kami mendapatkan kamar di Hotel Ismoyo. Hmm... gak begitu jauh juga dari Malioboro. Selain berjalan kaki, kami bisa naik Trans Jogja untuk mencapai malioboro karena halte Trans Jogja tak jauh dari hotel. Aku benar-benar lelah. Rasa-rasanya gak sanggup lagi buat jalan. Yuan, dengan bantuan map di tabletnya masih sibuk mencari posisi kami dan posisi hotel. Ketika menyadari jarak tempuh yang lumayan jauh untuk mencapai hotel, kami putuskan untuk mencari taxi. Hotel ismoyo terletak di Jalan Jlagran. Dekat banget dengan stasiun tugu. Tarif hotelnya juga pas banget dengan kantong kami

That was crazy, but we did it ^o^

Gambar
#Bagian 5 Ide gila itu datang dari Yuan.  "Coba pikir, ngapain juga kita ke Jogja tanpa Van? Bukankah Jogja adalah tujuan kita bersama? Besok pagi nyampe di sana tanpa Van, trus kita mau ngapain??" Kata-kata Yuan itu disampaikannya saat bus yang kami tumpangi berhenti di sebuah rumah makan di sekitar Ngawi. Kami bertiga sedang berusaha menikmati menu makan malam di waktu jarum jam menunjukkan angka 01.45 pagi waktu setempat. "Ini sih usul, itu juga kalau kalian setuju. Gimana kalo kita ke Semarang aja. Kita habisin setengah hari kita di sana. Besok sore dari Semarang baru kita ke Jogja. Van juga nyampe dari Surabaya besok malam. Pas kan??" Semarang sebenarnya gak masuk dalam list tujuan perjalanan kami. Semua ini benar-benar di luar rencana. "Emangnya apa yang mau dilihat di sana?" Tanyaku. "Banyak.. Kita bisa ke simpang lima, ke Lawang Sewu.. Itu loh bangunan peninggalan Belanda yang katanya berhantu, atau... kita juga bisa mengunjungi M

Hallo...Malang, Here We Are ^o^

Gambar
#Bagian 4 Kamis, 27 September 2012 Sekitar jam 9 pagi kami bertiga check out dari hotel. Dari depan hotel kami naik angkot menuju Terminal Arjosari. Karena malam hari nanti perjalanan kami berlanjut ke Jogja, maka kami memutuskan langsung mencari tiket bus di terminal tersebut. Proses mencari tiket gak rumit, karena terminal di pagi itu masih sepi. Kami langsung dapat tiket bus tujuan Jogja yang akan berangkat pukul 8 malam. Nama busnya Safari... Safari.. Safari apa gitu yaa?? (Lupa) Nah, ketemu orang baik lagi neh, mas si penjual tiket. Asli ramaaahh dan murah senyum. (Lha iya, kan yang dihadapi tiga cewek manis hihihihi)    Yuan, sang kapten bertanya, "Mas, kita mau ke Batu neh. Dari sini kira-kira naik apa ya?" "Ooohhh...  Naek angkot yang warna merah mbak..." Katanya ramah sambil tersenyum.  "Angkotnya yang model gimana tuh mas?" Tanya Yuan lagi. Merasa aneh dengan pertanyaan Yuan, si mas balik bertanya, "Hmmm... Mbak dari mana?&qu

Pentol.. Oohh Pentol...

Gambar
#Bagian 3 Aku terjaga saat mendengar suara gaduh di sekitarku. Saat mataku terbuka dan melihat sekitar, aku sadar kalau kami sudah tiba di Malang. Yuan dan Wia juga sudah sadar dari tidurnya. Dengan menggendong ransel masing-masing, perlahan kami turun dari bus.  Terminal Arjosari, Malang. Aku melirik arlojiku, pukul 21.33 waktu setempat. Keadaan di sekitar terminal mulai sepi. Kami berjalan beriringan keluar dari terminal. Belum tau mau tidur di mana malam itu. Begitu keluar dari terminal, tepatnya di pintu masuk terminal, tepat di seberang jalan ada warung yang masing buka. Hmm... lebih tepat disebut rumah makan, karena tempatnya yang lumayan bagus untuk ukuran warung. Yuan mengusulkan agar kami melepas penat di rumah makan tersebut. Aku dan Wia setuju. Sama seperti Wia, saat itu aku ingin sekali minum teh manis panas. Setelah mendekat, aku melihat menu makanan yang tersaji di lemari kaca. Menu-menu tersebut sama sekali tidak menggugah selera untuk dimakan. Mungkin karena