Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Penjual Es Krim

Gambar
Belom menikah itu repot ya.. Saking repotnya semua orang yang gak berkepentingan pun jadi ikutan repot. Bukankah seharusnya yang merasa resah itu aku? Tapi kenapa orang-orang lain yang bukan siapa-siapa jadi ikutan resah? Hadeuuhhh... *** Di siang yang terik, ada penjual es krim lewat dekat rumah. Mamakku memintaku untuk membeli es krim. Panas-panas minum es kan pas banget tuh. Jadilah aku teriak memanggil si Abang penjual es krim sebelum dia berlalu semakin jauh. Sambil menyiapkan es krim pesananku dia bertanya, "Kemaren dulu ada rame-rame pasang tenda di rumahnya Adek ada acara apa ya?" Aku mencoba mengingat, kemudian menjawab, "Oohh... maksudnya bulan lalu ya? Itu pesta pernikahan Ibuku..." Dia kaget. Kemudian menoleh ke arah mamak yang menunggu di teras. Aku mengerti maksudnya. "Bukan beliau, tapi adik perempuannya. Aku memanggilnya Ibu...". Dia kemudian mengangguk paham dan tersenyum. "Saya pikir anaknya mamak yang menikah..." Katanya kemudi

Tentang Template Baru dan Award

Gambar
Mendadak bosan ama template yang lama. Jadi dari tadi browsing cari template baru gratisan. Kurang kerjaan banget, udahlah gak ngerti ama bahasa "html" masih nekat juga gonta ganti template . Yah, namanya juga udah bosan.. I need something different, something new, something fresh, I think   Mungkin ada beberapa blogger yang ketika memilih template disesuaikan ama tema blognya. Atau layout yang dipilih adalah template yang bisa mendeskripsikan si empunya blog. Hanya dengan template blog sudah dapat ditebak tipikal yang bagaimana sih blogger tersebut. Adakan yang begituan? Nah, kalo aku gak model gituan, aku pilih template yang paling gampang ngeditnya aja. Kalo terlalu rumit dengan bahasa "html" bisa-bisa ntar tampilannya jadi aneh dan seleraku buat nulis jadi ilang. Bahaya kalo udah seperti itu. Dicari yang paling cakep aja template nya, mood buat nulis sering up and down , jadi sebenarnya gak ada hubungan antara rajin nge- post ama template . Dasar

Tentang Lulu

Gambar
Pagi-pagi si kecil Lulu udah dibangunkan dari tidurnya. Gara-gara Ayah dan Bundanya mau berangkat ngantor. Kalo Lulu kecil terjaga dan mendapati Ayah Bundanya sudah berangkat, bisa-bisa tangisannya meledak dan gak bisa diam. Pagi itu masih setengah sadar, dia ngikut aja digendong sang Ayah dan dimasukkan ke mobil. itu rutinitas yang musti dilakukan, membawa Lulu muter halaman setelah itu baru Ayah Bundanya berangkat. Aku mencoba mengajaknya bercanda, tapi tawanya tak kunjung datang. Dia masih sangat mengantuk untuk diajak bercanda, tapi terpaksa bangun untuk ikut muterin halaman dan melepaskan Ayah Bundanya ngantor.. Setelah itu dia baru bisa melihat wajah Ayah Bundanya lagi menjelang maghrib. Itupun untuk berpuas-puas bercanda rasanya sangat singkat, karena lelah Ayah dan Bundanya pasti mengajaknya tidur lebih awal karena penat seharian bekerja. Tiba-tiba aku ingat Bunda. Bundaku bukan orang kantoran. Setiap pagi saat bangun tidur bahkan sampai aku tiba di rumah sekembalinya dari se

Negeri 5 Menara; Mantra Dahsyat "Man Jadda Wajada"

Gambar
Filmnya kereeenn… Aku emang bukan pengamat film, tapi sebagai penonton aku cukup puas dengan film Negeri 5 Menara yang tadi siang aku tonton. Setelah membaca novelnya sebenarnya ada sedikit keraguan apakah pesan-pesan dalam novel setebal 400 halaman lebih itu bisa ditransferkan ke media visual dalam bentuk film yang hanya berdurasi lebih kurang 2 jam. Pertanyaan serupa juga dilontarkan Andy Noya dalam acara talk shownya Kick Andy edisi Jumat kemaren. Tetapi setelah menyaksikan langsung, wuihhh keren banget dah. Film Negeri 5 Menara dimulai saat Alif dan Randai merayakan kelulusan mereka dengan menceburkan diri ke Danau Maninjau. Pemandangan alam khas Minangkabau benar-benar memanjakan mata, belum lagi adegan dengan setting pegunungan dan danau yang diiringi dengan music khas Minang, pas banget deh… Penonton benar-benar dibawa ke suasana minangkabau saat itu. Salut banget sama aktingnya David Chalik yang berperan sebagai ayah, fasih banget ngomong minangnya :D Khawatir dengan akhl