Pagi-pagi si kecil Lulu udah dibangunkan dari tidurnya. Gara-gara Ayah dan Bundanya mau berangkat ngantor. Kalo Lulu kecil terjaga dan mendapati Ayah Bundanya sudah berangkat, bisa-bisa tangisannya meledak dan gak bisa diam.
Pagi itu masih setengah sadar, dia ngikut aja digendong sang Ayah dan dimasukkan ke mobil. itu rutinitas yang musti dilakukan, membawa Lulu muter halaman setelah itu baru Ayah Bundanya berangkat. Aku mencoba mengajaknya bercanda, tapi tawanya tak kunjung datang. Dia masih sangat mengantuk untuk diajak bercanda, tapi terpaksa bangun untuk ikut muterin halaman dan melepaskan Ayah Bundanya ngantor.. Setelah itu dia baru bisa melihat wajah Ayah Bundanya lagi menjelang maghrib. Itupun untuk berpuas-puas bercanda rasanya sangat singkat, karena lelah Ayah dan Bundanya pasti mengajaknya tidur lebih awal karena penat seharian bekerja.
Tiba-tiba aku ingat Bunda. Bundaku bukan orang kantoran. Setiap pagi saat bangun tidur bahkan sampai aku tiba di rumah sekembalinya dari sekolah aku tetap mendapati Bunda. Bahkan sampai sekarang, pergi kantor dilepas Bunda, pulang kantor disambut Bunda. Aku merasa beruntung.. Tapi, tidak dengan anakku kelak.. karena aku bekerja, mungkinkah dia juga akan seperti Lulu? Pada akhirnya aku bisa mengerti bagaimana beratnya hati Bunda Lulu setiap kali harus berangkat ngantor karena harus melepas si kecil seharian. Beruntunglah buat para wanita yang bisa berkarir di rumah, selalu bisa dekat dengan buah hati.
Aku dan Lulu
Note: Lulu itu anak rekan seniorku di kantor. Kebetulan mereka suami-istri berdinas di Instansi yang sama denganku, hanya berbeda divisi. Rumahnya tak jauh dari rumahku. Terkadang jika ada kegiatan dinas yang mengharuskan semua pegawainya terlibat, aku sering pergi bareng mereka. Sepeda motor aku titip di rumah mereka. karena itulah aku bisa kenal si kecil Lulu
ichhhh comelnya...salam buat si lulu mbak^^
BalasHapusowh jadi anak rekan ya hem imut tuh kayak pemilik blog ini hehhee
BalasHapuswaktu baca kirain anaknya..gak taunya baca berulang kali part terakhir ternyata anak rekan sekantor...^^
BalasHapushiks hiks (T__T), aku ngerti banget mbak perasaan lulu. Soalnya dari kecil aku kaya gitu
BalasHapusjiaahh,, mirip rupanya si lulu itu sama mbak, hmmm manis euyyy..
BalasHapusAku sendiri telah meninggalkan anakku sejak dia kecil untuk bekerja. Bedanya, Shasa tak pernah harus diajak muter2 dg naik kendaraan dulu sebelum aku dan suami berangkat ke kantor. Jika kami pergi, cukuplah Shasa diajak ke teras dan melambaikan tangan pada kami. Jadi, sejak kecil Shasa sudah dibiasakan tahu kondisi kedua orang tuanya yg bekerja.
BalasHapuswah seru ya ketemu lulu,jadi ada temen buat diajak main :)
BalasHapusjadi inget ponakan dirumah kalau lihat muka'a di lulu
kasian kalo ditinggal kerja gitu..,
BalasHapusmasa kecil kan masa yg perlu banyak perhatian, betul3x??
selalu ada pilihan dalam kehidupan..mengutamakan dekat setiap hari dengan si buah hati namun mengabaikan mencari nafkah untuk kelangsungan hidup keluarga..atau mengutamakan mencari nafkah dengan reziko selalu meninggalkan si buah hati sendiri di rumah...itulah hidup yang harus dijalani dengan pilihan hati penuh rasa syukur pada-NYA :)
BalasHapusLulunya lucu sekali..
BalasHapusHalooo Lulu, kenalan yuk B)))
BalasHapusbeuhh,, aku punya tetangga, anaknya sekitar dua taunan, bapaknya kerja di luar kota pulang cuma sabtu minggu ajah, ibunya tiap hari kerja dari pagi sampek sore, dia cuma ama bibi perawatnya, kasiannya, dia sekarang masih gaguk ngomong, cm bisa ngomong bibi, mama, papa, itu ajah, yg lain masih ga jelas, kurang sekali bahasa yg dia hapal, ksian banget. tiap pagi nangis saat ditinggal mamanya kerja.
BalasHapusett dahh, gw cerita kali yah. hohohoho :D
gimana kabarnya?
kak zasachi, dapet award nih.... http://death-a17lawliet.blogspot.com/2012/03/award-award.html
BalasHapussaudara sepupuku, anaknya 2. umur 19 bulan, dan satunya masih TK.suami istri bekerja.
BalasHapus2 anaknya dititipkan ke tempat penitipan anak, dari pagi hingga magrib.
aku lihatnya... kasihan banget gitu
sama kayak Lulu gitu ya
anak itu harus di perhatikan dari semasa diya lahir hingga tumbuh besar, jangan sampai di telantarkan :)
BalasHapusowh jadi begitu ya,,,
BalasHapusintinya anak itu harus di perhatikan ya,,,
wah, semoga dia bisa adaptasi dengan kesibukan orangtuanya dan tetap tumbuh sehat serta cukup perhatian. blognya saya follow ya ^^
BalasHapus