IBRAHIM SERIES: PANGGILAH MANUSIA KE RUMAHKU

Ibrahim dan Ismail bekerjasama meninggikan dasar-dasar Baitullah seperti pada firman Allah QS. Al-Baqarah: 127 “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. Nabi Ibrahim berdoa agar Allah menerima amal ibadahnya. Allah mengabulkan doa Ibrahim. Membangun Baitullah menjadi amal jariyah yang tak habis-habis dan terhenti pahalanya ke nabi Ibrahim. Hingga saat ini seperti yang kita ketahui ada ber-juta muslimin setiap tahunnya melaksanakan Haji dan Umroh.

Selanjutnya pada QS. Al-Baqarah: 128 Ibrahim berdoa “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang”. Jutaan manusia saat mengerjakan haji dan umroh bertakbir mengagungkan Allah, benar-benar berserah diri kepada Allah, semua berbaur tanpa pandang apa jabatan dan siapa orangnya, mengenakan ihram yang sama memohon keridhaan Allah. Adapun manasik-manasik haji (Tawaf, Sa’I, Wukuf dan melempar Jumroh) seperti yang kita ketahui banyak berasal dari perjalanan nabi Ibrahim dan keluarganya.

Pada QS. Al-Baqarah: 128, doa Nabi Ibrahim berlanjut, “Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana”. Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim ribuan tahun setelahnya dengan mengangkat Nabi Muhammad yang merupakan anak cucu Ibrahim sebagai Rasul. Rasulullah lah yang kemudia memperbaiki manaik-manasik Ibrahim yang anyak mengalami distorsi akibat kejahiliyahan oang-orang arab saat itu.

Allah kemudian memerintahkan Ibrahim untuk memanggil manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah. Awalnya nabi brahim bingung bagaimana cara memanggil manusia untuk datang berhaji. Tetapi Allah menjelaskan pada QS. Al-Hajj: 27, “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh”. Janji Allah terbukti, hingga saat ini jutaan muslimin dari berbagai belahan bumi di dunia datang memenuhi panggilan Ibrahim, datang bertamu ke Baitullah untuk melaksanakan haji. Dan anggapan bahwa orang-orang yang melaksanakan haji itu adalah orang-oang yang kaya pun terpatahkan. Banyak keajaiban yang kadang tidak dapat kita cerna, namun itulah yang terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Wallahu A’lam Bishowab

Komentar