Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Allah, bagaimana cara Allah menghidupkan orang yang mati. Pertanyaan itu ia ajukan bukan karena tidak percaya kepada Allah, melainkan untuk menenangkan hatinya. Melihat kebesaran Allah dapat menenangkan hati dan itu adalah bagian dari keimanan. Allah kemudian memperlihatkannya kepada Nabi Ibrahim. Kisah ini diabadikan di dalam Al Quran pada QS. Al Baqarah: 260
Kemudian pada QS. Asy-Syu'ara: 75-77 Kembali disebutkan saat Nabi Ibrahim
bertanya kepada kaumnya tentang berhala yang mereka dan nenek moyang mereka
sembah tidak memberikan manfaat apa2. "Berhala2 itu adalah musuhku",
kata Nabi Ibrahim
Kemudian ia menjelaskan dengan bahasa yang sangat indah tentang Allah, satu2nya
Tuhan yang harusnya disembah, Pemilik Alam Semesta. Nabi Ibrahim berkata, (QS. Asy-Syu'ara; 80-89)
"Allah yang menciptakanku dan memberikanku petunjuk"
"Allah yang memberi makan dan minum kepadaku".
(Allah menjamin rezeki hamba2nya)
"Apabila sakit, Allah yang akan menyembuhkan".
(Allah memberikan pahala bagi mereka yang bersabar.
Dan Allah selalu bersama orang2 yang sabar).
"Allah yang mematikanku dan akan menghidupkanku kembali"
"Allah adalah Dzat yang aku harapkan akan mengampuni dosa2ku".
(Inilah sikap rendah hati Nabi Ibrahim yang meminta
ampunan kepada Allah bukan balasan akan amal yang dikerkajan).
Nabi Ibrahim berdoa agar Allah menganugerahinya ilmu dan mengumpulkannya
bersama orang2 sholeh.
Nabi Ibrahim meminta agar menjadi buah tutur yang baik bagi menusia yang
akan datang. Dan terbukti sampai sekarang tak ada yang tak
mengenal Nabi Ibrahim dan semua orang mencintainya.
Nabi Ibrahim meminta ampun untuk ayahnya yang sesat.
Nabi Ibrahim meminta agar Allah tidak menghinakannya saat hari
berbangkit. Saat dimana tak ada yang berguna kecuali datang kepada Allah dengan
hati yang salim (hati yg bersih dan selamat)
EPILOG
Ustadz Oemar Mita
Ada banyak sekali hikmah dari perjalanan seorang Nabi Ibrahim. Tak hanya
perjalanan dakwah sebagai Nabi dan Rasul, namun juga perjalanan sebagai seorang
"Ayah". Karena Allah menyebut Nabi Ibrahim sebagai ayahnya manusia.
1. Jadikanlah Kisah Ibrahim sebagai referensi dalam berkeluarga. Darinya
terlahir manusia2 mulia (Ismail dan Ishak). Nabi Ibrahim sebelum menjadi Ayah,
sudah banyak bertransaksi kepada Allah bahkan dgn nyawanya sekalipun. Dan Allah
membalas Nabi Ibrahim dengan keturunan yang sholeh
2. Kekuatan doa Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim selalu berdoa kepada Allah untuk
anak2nya. Anak harus dititipkan. Dan tidak ada tempat terbaik untuk titipan
kecuali Dzat yang tidak akan pernah menyia-nyiakan titipan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalin komentar kamu di sini ^^