Alhamdulillah...
Alhamdulillah 'alaa Kulli Haalin...
Ya Allah, rasanya aku tidak bisa menggambarkan seperti apa gejolak dihatiku saat itu. Penghujung 2014 Allah berkenan mengundangku mengunjungi dua tanah haramNya, Makkah dan Madinah dalam perjalanan umroh bersama Elsasya Utama Tour. Senang, haru, takjub, kagum, merasa tak percaya, semuanya campur jadi satu. Masya Allah...
Baitullah...
Sudah lama rasanya kerinduan itu terpendam di dalam hatiku. Rasanya pengeeeennn banget bisa mengunjungi Baitullah dan melihat Ka'bah. Melaksanakan rukun Islam terakhir di sana. Tapi selalu saja aku merasa gak mungkin, apa bisa? berapa lama harus menunggu untuk perjalanan haji? dan mampukah aku secara finansial?
Aahh, ngomongin finansial, aku jadi ingat dengan ucapan Ustadz Mubarraq bahwa jangan sekali-kali merasa khawatir dengan finansial, jika sudah ada perkuatlah dengan doa dan ikhtiar. Maka hitung-hitungan (matematika) Allah takkan pernah mampu nalar kita sebagai manusia untuk memahaminya. dan itulah mungkin yang aku alami. Rindu bisa beribadah di sana sangat menggebu, dan sedikit demi sedikit aku berikhtiar untuk menabung. Masih jauh rasanya, masih lama lagi rasanya rindu ini harus aku tahan, tapi Allah ternyata berkehendak lain. Allah berkenan mengabulkan pintaku, mengundangku mengunjungi rumahNya dalam ibadah umroh lebih cepat dari perkiraanku, dan Allah mencukupkan semuanya.. Alhamdulillah...
Persiapan
Karena ini adalah perjalan pertamaku sendirian ke tanah suci, jauh-jauh hari aku udah banyak browsing tentang pelaksanaan umroh di google. Jadi, rukun umroh itu tidak sama dengan rukun haji. Pada pelaksanaan umroh tidak ada melontar jumroh dan wukuf di padang arafah. Dari travel Elsasya Utama Tour juga ada manasik umroh yang sangat membantu aku dan para jamaah lain dalam memahami pelaksanaan ibadah umroh nantinya. Selain itu, aku juga sharing ke tanteku yang kebetulan sudah pernah melaksanakan haji dan umroh, kira-kira apa-apa saja yang perlu aku persiapkan untuk aku bawa ke sana. Katanya, aku gak perlu membawa terlalu banyak gamis, karena di sana nanti aku bisa membeli gamis. Kalo dari Indonesia aja udah banyak bawa gamis, trus di sana juga membeli gamis, bisa-bisa barang bawaan pulang jadi bejibun. Masuk akal juga sih...
Pelaksanaan
Kami bertolak menuju Jeddah pada tanggal 13 Desember 2014 dengan pesawat Mihin Lanka Airlines, transit dan bermalam di Colombo. Medan-Colombo ditempuh selama lebih kurang 3 jam. Pesawat take off dari Bandara Kualanamu pukul 17:25 wib dan tiba di bandaranaike International Airport, Colombo pukul 18:55 waktu colombo (Perbedaan waktu Indonesia-Srilanka sekitar 1,5 jam).
Menu makan di pesawat, nasi goreng dengan ayam semur.
|
Pesona sang surya dari atas burung besi :) |
Begitu proses imigrasi selesai, kami rombongan Elsasya Utama dibawa ke hotel di mana kami akan menginap. Jarak hotelnya cukup dekat dengan bandara. Gitu nyampe hotel langsung diantarin ke restorannya buat makan malam. Menunya gak jauh beda, ada ayam semur, telur mata sapi, acar, dan snack gurih (aku mengernyitkan kening saat mendengar namanya, kemudian mereka mengulanginya dengan sebutan "cracker").
Dessertnya ice cream, yummyyy :) |
6 hari berada di Makkah...
Aku sulit menggambarkan bagaimana rasanya. Senaaaang, haru, bahkan terkadang merasa tak percaya Allah berkenan mengizinkanku mengunjungi tanah haramNya. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, kami telah berihrom dan berniat ketika miqot di Yalamlam. Maka setelah tiba di Hotel dan makan malam, kami langsung menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan rukun-rukun umroh lainnya yaitu, thawaf, sa'i dan tahallul.
Setelah melaksanakan umroh yang pertama sekali.
|
subhanallah ya mba..saat spt ini, keimanan kita diuji..makasih ilmunya mba Zasachi
BalasHapusalhamdulillaaah...
BalasHapusikut senang