Bismillahirrahmaanirrahiim…
Ada yang gak kenal Felix
Siauw? Sebenarnya aku juga terbilang baru mengenal ustadz muda satu ini. Itu
juga setelah aku menjadi followernya di twitter. Ada yang menarik dengan sosok
beliau di mataku. Selain masih muda, pintar, berkicau dengan humor, gaya dakwah
yang bikin #jleb, ustadz felix Siauw ternyata juga mualaf. Menjadi menarik
karena ini berhubungan dengan pengalaman spiritual. Menurutku keputusannya
menjadi muslim bukan tanpa sebab. Dan itu yang awalnya bikin aku penasaran
sampe ada beberapa video beliau ceramah yang aku download.
Cukup dah muqaddimahnya :)
Kali ini aku mau sharing
sedikit tentang buku beliau yang barangkali udah gak asing lagi. Dan barangkali
pula juga udah dibaca oleh teman-teman blogger. Bukunya berjudul Udah Putusin
Aja. Aku yakin banget, bahkan sangat yakin judul ini diambil dari tagar materi
kultwit beliau yaitu #UdahPutusinAja. Jadi sebenarnya sebelum baca bukunya, aku
udah beberapa kali membaca kicauan beliau tentang special relationship antara 2
insan berlainan jenis kelamin sebelum pernikahan. Emang, harus aku akui setiap
mengikuti tweet2nya, efeknya tuh berasa ditampar. Disampaikan dengan humor dan
bergaya ABG, tapi tetap aja nyusuk :)
Keprihatinan akan pergaulan
remaja dewasa ini yang sangat bebas adalah alasan kenapa buku ini lahir. Ustadz
Felix Siauw mencoba memberi nasehat dengan menulis buku ini. Buku Udah Putusin
Aja ini ibarat kompor buat manas-manasin mereka yang masih kekeuh
mempertahankan hubungan pacaran mereka yang gak jelas. Apalagi masih ABG, bisa
dikatakan masih cinta monyet. Masing-masing belum kepikiran dengan sebuah
pernikahan, kewajiban dan tanggung jawab di dalamnya. Nasehat yang disampaikan
juga bukan asal-asalan, karena setiap pemaparan yang beliau sampaikan disertai
dengan dalil baik dari Al Quran maupun hadist.
Kesimpulannya, Islam
sebenarnya sangat concern memperhatikan hubungan dua insan manusia yang
berlainan jenis kelamin tersebut. Karena itulah ada pernikahan. Jadi hubungan
yang sesuai syariat itu ya melalui jalur pernikahan. Adapun tahapan-tahapan
menjelang ke sana juga dijelaskan dengan sangat detail, salah satunya melalui proses
ta’aruf (mengenal calon) yang kalo sekarang identik dengan pacaran. Padahal
keduanya (ta'aruf dan pacaran) itu berbeda. Salah satu bedanya mungkin di dalam proses ta’aruf gak ada
yang namanya mojok berdua, jalan bareng berdua sampe nonton bioskop berdua.
Dibagian ini emang kerasa banget tamparannya :)
Buku ini juga jadi menarik
karena visualisasi isinya beda dari kebanyakan buku-buku bertema sama di
pasaran. Lihat aja neh penampakan isi bukunya. Remaja banget kan???
Meskipun
begitu buku ini tetap bisa disantap oleh siapa saja, bahkan mereka yang sudah
dewasa dan menginginkan sebuah hubungan yang serius. Buku ini bisa jadi referensi.
Gak Cuma buat mereka yang memang kadung punya pacar dan pengen dapat
pencerahan, bahkan yang jomblo juga boleh membaca buku ini kok (tuh kan kena lagi)
Okelah, buat yang penasaran
bisa langsung hunting bukunya di toko buku terdekat :)
gak hanya dalam bermuamalah (hubungan sesama manusia), dalam bernegara saja di sini banyak gak sesuai syariat. dan seharusnya sesuatu yg gak sesuai syariat itu mesti diputusin, tapi pak esbeye masi aja gak berani mutusin hubungan itu
BalasHapusPenyajiannya cocok banget ya utk remaja
BalasHapusbagus itu, akan tetapi sebelum, mohon maaf sekedar sebagai bahan tambahan bisa baca dulu "Mitsaqan Ghalidza; Indahnya pacaran dalam Islam... bisa kunjungi http://hudzah.blogspot.com/2013/08/siapa-bilang-pacaran-itu-haram-sudah.html
BalasHapus