Review Buku Sandiwara Langit

JUDUL BUKU : SANDIWARA LANGIT
PENULIS : ABU UMAR BASYIER
PENERBIT : SHAFA PUBLIKA
ISBN : 97917922-0-2


Adalah Rizqaan, seorang pemuda yang “beda” dari kebanyakan pemuda seusianya. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Rizqaan memilih untuk melepas masa lajangnya (menikah) karena khawatir akan terjerumus kepada perbuatan zina. Dia kemudian berkonsultasi dengan seorang ustadz yang juga merupakan guru spiritualnya tentang hasrat/keinginannya tersebut. Saat ustadz bertanya apakah Rizqaan sudah memiliki calon, rizqaan mengaku menyukai seorang gadis yang lebih muda setahun dari dirinya bernama Halimah. Halimah sendiri berasal dari keluarga yang cukup berada (kaya). Menurut Rizqaan, Halimah adalah wanita sholehah dan Rizqaan yakin dia bisa menjadi istri dan ibu yang baik buat dia dan anak-anaknya kelak.

Permasalahannya kemudian adalah orangtua Halimah kurang setuju menikahkan putri mereka ke pemuda yang belum jelas pekerjaannya. Tapi karena Rizqaan kekeuh dan Halimah sendiri juga mau diperistri olehnya, akhirnya orangtua Halimah menyetujui pernikahan tersebut dengan satu syarat. Rizqaan diberi waktu 10 tahun untuk bisa membuktikan dia mampu membahagiakan Halimah dan memberikan Halimah kehidupan yang “layak” (layak menurut  orangtua Halimah adalah berkecukupan sesuai standartnya). Rizqaan menyetujui persyaratan tersebut dan pernikahanpun berlangsung.
 
Setelah menikah, kehidupan rumah tangga mereka berjalan dengan baik. Meski berasal dari keluarga yang berkecukupan, Halimah bisa menerima kondisi Rizqaan dan pintar berhemat. Mereka benar-benar memulai dari nol. Rizqaan bekerja sebagai penjual roti dan Halimah menjadi ibu rumah tangga. Tapi kehidupan benar-benar seperti roda. Karena kesungguhannya dalam mencari nafkah, dari berjualan roti Rizqaan mulai berfikir untuk membuat roti. Usaha tersebut berkembang pesat hingga akhirnya sedikit demi sedikit kehidupan mereka mulai berubah. Rizqaan sukses dengan usaha rotinya. Kehidupa mereka juga menjadi lebih “layak”. 
 

Ujian akhirnya datang tepat sehari sebelum masa “perjanjian pernikahannya” dengan Halimah berakhir. Pabrik rotinya terbakar. Rumahnya juga ikut terbakar. Semua harta bendanya ludes terbakar. Rizqaan benar-benar terpukul. Dia harus kehilangan Ayah yang tewas dalam kebakaran, Ibu yang dirawat di rumah sakit akibat luka bakar dan Mertua yang menuntutnya untuk menceraikan Halimah karena 10 tahun yang dijanjikan ternyata Rizqaan tidak bisa memberikan hidup yang “layak” buat istrinya.
                                                                                ***

Gitu kelar baca gak sadar air mata udah ngucur gitu aja. Beneran nangis. Sempat mikir kok sampe segitunya perjalanan hidup Rizqaan neh. Dengan segala permasalahan yang dihadapinya, dia tetap bisa bersyukur, bersabar dan tetap semangat menjalani hidupnya.  
 
Ada satu bagian di dalam buku yang noted banget, yaitu bagian saat Rizqaan harus menceraikan Halimah, bagian di mana aku mulai mewek saat mebacanya.

"Di hadapan Allah. Atas dasar ketaatan kita kepadaNya. Dengan harapan Allah akan memperjumpakan kita di surga kelak dalam sejuta keindahan yang melebihi segala yang pernah kita rasakan berdua. Atas dasar cinta kasih kita yang suci. Atas dasar kepedihan hati yang mendalam, yang hanya Allah yang mengetahuinya, saya menalakmu adinda"


Meski talak adalah hal yang sangat dibenci Allah, tapi itu adalah bahasa talak yang sangat indah yang pernah aku dengar.
 


Buku ini selain sarat dengan nasihat dan penuh inspirasi juga diperkuat dengan dalil-dalil dari Al-Quran. Bahasa yang digunakan penulis sangat indah, meski cerita disampaikan dengan cara yang cepat. Jika ditulis seperti novel kebanyakan di mana karakter masing-masing tokoh digambarkan dengan detail, deskripsi latar dan lokasi yang sangat jelas dan  konflik yang diramu sedemikian rupa sehingga memancing emosi pembaca, mungkin cerita ini tidak akan selesai dalam 212 halaman. Tapi meskipun begitu, aku rasa penulis sangat piawai dalam mengolah kata menjadi kalimat-kalimat yang sangat indah sehingga meski tempo cerita disampaikan dengan sangat cepat, toh ada pembaca dalam testimoninya mengaku menangis membaca cerita ini.


Ini adalah kisah nyata. Diceritakan kembali ke pembaca oleh Ustadz yang menjadi guru spiritual Rizqaan dengan menyamarkan nama para tokoh di dalamnya. Sebuah kisah hidup yang sarat makna, yang mengajarkan sebuah kedewasaan dalam berfikir dan bertindak. Kisah hidup yang mengajarkan kesabaran dan kesungguhan dalam menjalani hidup di sela-sela rentetan permasalahan yang dapat menggoyahkan keimanan.
  

Komentar

  1. Sepertinya Buku ini sangat bagus, banyak pengetahuan yang sangat bermanfaat dan berguna sekali, bahkan menjadi bahan bacaan sebagai penambah wawasan.
    Terima kasih sudah berbagi kawan
    salam sukses selalu

    BalasHapus
  2. Berdasar kisah nyata? Wah luar biasa.. ada orang yang bisa menjalani hidup spt Rizqaan itu ya?
    Keren bukunya dan keren juga reviewnya.. :)

    BalasHapus
  3. Ci... saya dah selesai acaranya nih. Malam ini dan hari minggu saya gak ada kegiatan. kira-kira gimana cara kopdarnya nih? :)

    BalasHapus
  4. nice day :)
    hargailah hari kemaren,
    mimpikanlah hari esok,
    tetapi hiduplah untuk hari ini.
    bagi-bagi motivasinya yaah...

    http://www.nolimitadventure.com/

    BalasHapus
  5. buku'a udah ada di Gramedia mba ?
    kalau aku lebih suka, genre sastra, jd kalau baca buku dengan genre kaya begini, kudu 2x baca'a :)

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. tidak saya ijinkan kalo tidak mencantumkan link tulisan ini.
      belajar sportif!

      Hapus
  7. Kalo mau beli buku sandiwara langit dimana ya? Apa di jual juga di gramed atau online. Mohon informasinya. Syukron

    BalasHapus
  8. Bagus bukunya. Bagus bngt.
    Tpi ada satu hal yg membuat saya penasaran.ada bagian dari buku ini Dan saya yakin bnyk dari pembaca yg tidak tahu. Saya juga ingin tahu sekali.
    Apa yg dikatakan halimah kpd budimana. Ketika halimah dilamar budiman?
    Sampai2 tidak ada kekecewaan dari pihak budiman ataupun keluarga halimah.
    Bahkan kata budiman. Dia tidk harus memutuskan bisnis nya dan persaudaraannya.
    Akan tetapi untuk masalah pernikahan budiman tidak jdi menikahi halimah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya yg ia sampaikan bahwa nyawanya tdk lama lagi.dan dia ingin menikah dgn rizkan dan mati dalam keadaan diridhoi suami.mungkin itu lah yg dijelaskan

      Hapus
  9. .paling terharu saat" menjelang 10 tahun perjanjian Ayah HAlima...

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalin komentar kamu di sini ^^