Ngomongin soal kebahagian, rasanya aku gak bersyukur banget kalo bilang aku gak bahagia. Sepanjang usiaku ini, aku merasa Allah sangat sayang padaku. Terlalu banyak karunia dan anugerah dariNya yang tercurah kepadaku. Di antara berjuta nikmat dariNya itu, ada satu yang sampai sekarang masih terekam jelas dalam memori kepalaku. Masih terpatri indah dalam hatiku. Hingga setiap mengingatnya tak henti-henti Hamdalah mengalir dari bibirku.
Dulu...
Saat-saat aku dihadapi dengan proses penyelesaian skripsiku, aku mengalami sedikit kendala dengan "dana". Well, waktu itu aku emang tergantung banget sama kiriman dari ortu. Bukannya jatah kiriman itu tidak datang, setiap bulannya Abah dan Mamak tetap rutin mengirimiku uang. Tapi namanya juga lagi menghadapi skripsi, dana yang aku perlukan menjadi meningkat dari biasanya. Suatu hari saat aku mengutarakan banyaknya dana yang aku perlukan untuk penyelesaian skripsiku, Mamak terdengar kaget. Meski hanya bisa mendengar suaranya lewat telepon aku tau kalau apa yang aku katakan telah membuatnya sedikit cemas. Gimana enggak, yang kuliah gak hanya aku, tapi juga 2 orang adikku yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Kebayang betapa hari-hari kedua orangtuaku sangat direpotkan dengan persoalan "biaya kuliah". Dari telepon, Mamakku tetap berusaha mensupportku dengan berkata "Kakak jangan takut, Insya Allah uangnya diusahakan, baik-baik aja kuliahnya ya...". Nyeesss... Malam hari gak bisa tidur mikirin ongkos penelitian, makan selama di lokasi penelitian, revisi laporan, uang ini-uang itu, akhirnya nangis. Trus mikir deh buat cari tambahan. Karena suka menulis, aku mulai menulis dan coba-coba kirim ke media. Alhamdulillah gak disangka ada beberapa cerpenku yang dimuat. Rasanya senang sekali ketika kali pertama menerima honor hasil keringat sendiri. Sedikit banyak kebutuhan bisa ditutupi.
Waktu aku cerita soal honor pertama ke Mamak (jumlahnya kalo gak salah cuma 250 ribu), gak disangka dia senaaaaangggg banget. Ngalahi senangnya aku. Katanya, "Alhamdulillah ya kak, kakak nulis aja terus, Mamak bantu doa dari sini.." Begitu mendengar kata-katanya aku jadi termotivasi. Dan semalaman aku mulai menulis. Berita tentang banyaknya bayi yang dibuang mendadak menjadi inspirasi. Tujuanku satu waktu itu, ikut kompetisi yang ada di sebuah majalah. Kalau berhasil maka uang yang menjadi hadiah bisa sangat membantu sekali. Nawaitu banget deh pokokna.
Hari berganti hari, Alhamdulillah proses penelitian bisa aku lewati. Saat kembali ke rumah kost-kostan itulah aku dikejutkan dengan sebuah paket. Begitu ku buka, aku tertegun lama. Rasa-rasanya seperti mimpi. Aku kehilangan kata-kata. Hanya bisa memandang tak percaya pada apa yang ada dihadapanku. Ucapan selamat dari teman-temanku akhirnya menyadarkanku. Semua teriak kegirangan tapi aku hanya bisa tersenyum. Aku senang sekali, bahagia sekali, sampai aku tidak tahu bagaimana aku harus mengekspresikannya. Lebay? No Way! Karena memang seperti itulah kejadiannya. Aku menjadi juara tiga dalam lomba menulis cerpen Majalah UMMI. Sedikitpun tak pernah terbayangkan olehku. Tiba-tiba aku ingat mamak di rumah.
Aku ingat, selain sertifikat dan berlangganan UMMI selama setahun, aku juga dapat uang 750 ribu (zaman dulu jumlah segitu tuh lumayan banget :) *halah zaman dulu* . Dapat bingkisan berisi jilbab cantik, pin jilbab, dan dua buku. Selain itu cerpen karyaku dimuat di UMMI.
Sampe sekarang tuh, koleksi UMMI plus dua buku hadiah masih tersimpan rapi
Karena dimuat di UMMI, ada beberapa teman ikhwan dan akhwat nyamperin trus nanya, "Za, kemaren menang lomba ya di UMMI?? Selamat yaa..." Senangnya hatiku....
Meski bukan kali pertama mendapatkan prestasi, tapi prestasi yang ini benar-benar gak bisa terlupakan. Mungkin karena cerita dibalik kompetisi ini sendiri ya, sehingga jadi merasa bahwa apa yang aku raih ini benar-benar the power of Du'a from my beloved mom.
za..posting dong cerpennya
BalasHapuspenasaran pengen baca :D
btw, gut lak buat giveawaynya yaaaa
Dari judulnya sudah kebayang pasti ceritanya enak banget. Kapan-kapan kalau tidak sibuk bisa di muat di blog Zas...biar mb bisa baca..jadi penasaran jalan ceritanya.
BalasHapusSukses untuk GA nya ya, moga sukses..
pa kabar mbak? lama nih aku ga mainan blog. :D
BalasHapusjd sampean ni jg pandai nulis cerita jg ya... #ketinggalan berita
hohohoho
Wah hebat... bisa menang lomba nulis cerpen. Salutt....
BalasHapusAKu tuh ya, nulis cerpen gak pernah sukses... baru 3 alinea sudah mentok. Hehehe...
Semoga sukses dg GA-nya.. dan semoga menang lagi. :)
Postingannya sangat simple namun memuaskan para pembaca, saya sangat tertarik, dan ikut merasakan betapa bahagianya jika saya sendiri memiliki perolehan seperti ini, ...
BalasHapussemoga saja dalam mengikuti GA ini mendapat yg terbaik
pokoknta tetap maju dan tambah sukses kawan
jadi penasaran mau lihat tulisan yg menang lomba cerpen, post donk mba, disini biar aku baca :)
BalasHapuskalau bisa juara d lombanya Ummi..artnya kereeen banget tulisannya. isi cerpennya past bernas dan enak dibaca. #saya juga senang kalau bisa menang di media selevel Ummi
BalasHapusWew... Saya juga bakal seneng banget kalo tulisannya menang lomba + dimuat juga di majalah. #mimpi belum kesampean hehe
BalasHapusibu memang selalu menjadi mentari yang menghangatkan jiwa kita kala dingin sudah melanda..... :)
BalasHapusSemoga menang ya.
BalasHapusOhya saya senin ke medan lho :) barangkali bisa kopdar :D
Maaaaaf baru online.. :)
HapusBtw, nginap di mana? sampe kapan di medan? kalo hari kerja gak bisa mampir ke umsu, sabtu minggu aku libur...
Alhamdulillah…, ikut senang rasanya. Jadi penasaran ingin membaca “Panggil Aku Bunda, Sekali Saja…” secara langsung. Ohya, sekarang saya komentar pake akun yang di blogspot ya, Mbak, ternyata bisa. Dan, artikel tersebut saya nyatakan resmi TERDAFTAR.
BalasHapusMakasih banyak ya, Mbak. Salam hangat dari Jogja.
wuiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhh..........,,,,,,
BalasHapuspengen nulis juga and ngirim naskahnya ke majalah gitu..,
ada tips ga za??
ntar tipsnya jadiin tulisan aja..., he
SAlam ya...., dah lama ga bgt ga nge-blog...,
lah 750 ribu jaman sekarang kan ya masih lumayan tuhhh
BalasHapusiya, kadang kita kurang bersyukur atas apa yang sudah diberikan oleh allah untuk kebahagian kita :")
BalasHapusAksesoris Mobil
sabar ning :D
BalasHapusAksesoris Mobil