JUDUL : THE CASUAL
VACANCY
PENULIS: JK. ROWLING
PENERJEMAH: ESTI A.
BUDIHABSARI, ANDITYAS PRABANTORO, DAN RINI NURUL BADARIAH
PENERBIT: QANITA,
CETAKAN PERTAMA NOVEMBER 2012
The Casual Vacancy berisi cerita
tentang perebutan kursi kosong di Dewan Kota Pagford setelah kematian salah
seorang Anggotanya, Barry Fairbrother. Kematian Barry Fairbrother sendiri bisa
dikatakan sangat tragis. Dia tewas ketika akan makan malam bersama istrinya di halaman
restoran yang ada di sebuah klub golf di mana ia menjadi anggotanya. Dugaan
kematiannya adalah Aneurisme atau pecah pembuluh darah otak.
a) Ketika seorang anggota dewan tidak bisa hadir untuk menerima pelantikan jabatannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan; atauKekosongan jabatan (Casual Vacancy) dianggap terjadi:
b) Ketika surat pengunduran dirinya disetujui; atau
c)Ketika ia meninggal dunia... (Charles Arnold-Baker, Local Council Administration, edisi ketujuh)
Karena kematian Barry lah
kemudian muncul nama-nama yang tertarik untuk mengisi kekosongan jabatan
tersebut. Mereka adalah Collin Wall, Simon Price dan
Miles Mollison. Ketiganya merasa punya tanggung jawab terhadap Pagford, kota
di mana mereka tinggal. Sebuah kota kecil di Inggris yang terletak di sebuah
lembah dengan bukit-bukit hijau yang mengelilinginya. Sebuah kota kecil yang
indah dengan kemegahan bangunan-bangunan rumah zaman Victoria.
Meskipun begitu,
ketiga kandidat yang merasa punya tanggung jawab terhadap pagford sebenarnya
adalah individu-individu dengan kepentingan yang berbeda. Tak satupun yang
memiliki ketulusan seperti Barry Fairbrother. Satu persatu kejelekan mereka
terbongkar lewat sebuah pesan di website dewan kota. Pesan-pesan tersebut
seperti terror yang menghantui masing-masing kandidat, karena selain isi pesan
yang ditulis, sipengirim pesan menggunakan nama akun Hantu Barry Fairbrother.
***
Sebelum membaca The casual
Vacancy, lupakanlah sejenak tentang sihir, sapu terbang dan hal-hal “aneh” lainnya
karena novel ini sangat berbeda. JK. Rowling benar-benar keluar dari zona sihir
di sini. Dia lebih bebas mengekspresikan masalah sehari-hari yang kerap kita
temui dalam novelnya dan berhasil menggambarkan setiap tokoh ciptaannya dengan
sangat detail.
Awalnya setelah kematian Barry
Fairbrother, aku pikir cerita akan berkelindan pada proses penyelidikan
kematian tersebut. Aku salah, halaman demi halaman berikutnya yang muncul
justru tokoh-tokoh baru dengan watak dan karakter tersendiri. Begitu banyaknya
tokoh yang terlibat, sampai aku merasa perlu membuat daftar nama mereka agar
aku tidak terkecoh. Harus diakui pada bagian ini JK. Rowling bener-bener hebat karena dia bisa
mendeskripsikan karakter yang kuat pada masing-masing tokoh cerita yang dia ciptakan. Jadi meski
ada begitu banyak tokoh cerita di dalamnya, novel dengan ketebalan 593 hal ini
masih bisa diikuti jalan ceritanya karena masih-masing tokoh tersebut saling
berhubungan antara satu dengan yang lain.
Ada kejutan lain yang akan kita temui di novel ini yaitu keberanian JK.
Rowling untuk blak-blakan dalam bercerita. Setiap hal akan dia gambarkan sedetail mungkin, tak peduli meskipun itu sesuatu yang sangat jelek dan tabu bagi kita. Tidak ada sensor untuk mengganti kata-kata jelek tersebut
dengan bahasa yang lebih bisa diterima. Semuanya mengalir seperti apa adanya. Menariknya, karena kata-kata yang tidak
disensor itu justru berhasil memperkuat bayanganku tentang betapa
mengerikannya keadaan di Pagford sana. Tak heran jika di sampul depan cover
sudah ada warning bahwa The Casual Vacancy adalah novel untuk pembaca dewasa.
Setelah melahap novel ini selama hampir 5 hari, aku berkesimpulan bahwa hampir keseluruhan isi dari novel ini berisi kebencian. Tak hanya kebencian,
novel ini dari awal sudah bercerita tentang “masalah”. Mulai masalah politik tentang batas wilayah, masalah
kenakalan remaja dengan sex bebas, sampai narkoba menjadi sorotan utama di
novel ini. Aku jadi merasa tokoh-tokoh dalam cerita seperti sekumpulan
orang-orang gila yang sangat mengerikan. Mereka memiliki ambisi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ambisi untuk kesenangan pribadi semata-mata tanpa peduli bagaimana akibatnya dengan orang lain di sekitar mereka.
Meskipun nyaris berisi masalah,
toh tetap ada bayak hal yang bisa diambil dari The Casual Vacancy. Cerita ini
tidak melulu tentang perebutan kursi jabatan anggota dewan loh. Melalui The
Casual Vacancy JK. Rowling juga menyindir prilaku buruk orangtua terhadap anak.
Kejahatan prilaku pada anak-anak ternyata bisa jadi bersumber dari pola asuh
yang salah dari orangtuanya. Anak-anak menjadi dendam pada orang tua mereka
sendiri dan matian-matian mencari cara bagaimana membalas prilaku kasar
orangtuanya atau mempermalukan mereka. Seram banget.
Akhirnya, aku gak bisa cerita lebih banyak lagi. Aku hanya berpikir bahwa pada dasarnya semua orang ingin
dihargai, pun begitu dengan anak-anak. Dan mereka tau penghargaan tertinggi
yang mereka dapatkan berasal dari sebuah ketulusan. Jadi jangan pernah bermimpi
bisa merubah Pagford jika kau tidak miliki hal tersebut, ketulusan seperti yang
dimiliki oleh Barry Fairbrother.
sepakat mbak Za, di novel ini JKR begitu blak2an & tanpa basa-basi. btw dr. Jawanda itu bukankah memang udah jd anggota dewan, sama dg Barry? soalnya dia ikut jg kan dlm rapat dewan yg ngebahas klinik Bellchapel. CMIIW ^^ salam kenal
BalasHapusCorrect ^o^
HapusThanks b4. Fokus ke penerima pesan dari hantu Barry Fairbrother, termasuk Parminder di dalamnya. Padahal bener banget dia dan Barry sama2 anggota dewan.
Salam kenal mbak..
Wow.. review yang keren banget. Sudah berapa kali aku membaca review disini ? Aku terlambat menyadari kehebatanmu membuat review..
BalasHapusTerus terang, kalau dari cover buku sih aku gak tertarik utk membacanya... tapi setelah membaca review ini ternyata buku itu menarik juga. Tapi, kebayang 'capeknya' membaca buku itu karena ternyata berbagai masalah muncul disana.
Makasih ya mbak Ren, tapi sejujurnya liza masih belajar2 neh bikin review :) The Casual Vacancy sendiri lumayan novel berat dengan banyak tokoh di dalamnya.
HapusWah..., meski tidak ada sihirnya, jadi penasaran untuk membaca langsung The Casual Vacancy yang "menyihir" juga perilaku buruk anak-anak akibat orangtuanya.
BalasHapusSelamat membaca.. ^0^
HapusTerima kasih udah berbagi review novel The Casual Vacancy ini, jujur saja saat melihat novel ini terpajang di rak toko buku memang saya berpikir kalo novel ini juga ndak jauh jauh tentang sihir, ternyata salah ya hehehe
BalasHapusKalo ada label dewasa sepertinya novel ini layak untuk dibeli hehe Thanks for sharing ya :)
Terimakasih kembali :)
Hapussalam kenal ^o^
review novel yang mantabs punya, sampai sekarang saya blm bisa bikin review neh, msh sekedar resume duang.
BalasHapusBtw, kirain casual vacancy itu judul sebuah buku ttg motivasi dan sejenisnya. Belum ke TB lagi, jd belum prnh lt langsung deh novelnya
baca reviewnya aja udah menarik banget
BalasHapusjadi pengen beli buku ini :D
JK. ROWLING tanpa sihir? Kayaknya menarik ini.....
BalasHapus