Kisah Bocah Tunanetra

Ini adalah satu dari sekian banyak e-mail berisi motivasi yang masih tersimpan di folderku. Yang pernah membacanya, tak kan rugi membaca ulang. Dan buat yang kali pertama membaca, semoga catatan kecil di bawah ini bisa membuat kita lebih mensyukuri hidup kita, lebih kreatif dan selalu berpikiran positif :)
***



Seorang anak laki-laki tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.


Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.




Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.

Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?'



Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda. Apa yang ia telah tulis adalah: 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.'
Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?

Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta.
Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif? 


Moral dari cerita ini: Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.
 

 



Komentar

  1. Iya sich terkadang manusia lupa akan hal-hal simple seperti itu....

    Seperti lupa akan nikmatnya bernafas, mendengar, makan ,minum, bergerak...

    Subhanalloh...

    Thaks ya for remind this

    BalasHapus
  2. cerita ini sudah menyebar kemana mana ya
    memang ceritanya bagus sih, kekuatan tulisan, kekuatan kreatifitas

    BalasHapus
  3. bersyukur dengan yang kita miliki dan berbagi rasa syukur kepada sesama adalah salah satu wujud syukur kepada Sang Khaliq...benar-benar kisah yang meotivasi dengan sentuhan kata dari sudut pandang yang berbeda :-)

    BalasHapus
  4. Ini adalah kekuatan kata sehingga kadang 2 kata yang memiliki makna akan mempunyai kekuatan yang berbeda :)

    BalasHapus
  5. keren sekali artikelnya. sangat inspiratif

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalin komentar kamu di sini ^^