Semua Berawal Dari Surabaya

Rabu, 26 September 2012
Arloji di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 14.35 waktu setempat, saat pesawat yang membawaku dan tiga orang temanku mendarat dengan selamat di Bandara International Juanda Surabaya. 
Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari musholla. Alhamdulillah, basuhan air wudhu mampu menambah semangatku untuk memulai perjalanan ini. Perjalanan yang tidak panjang, namun apa yang akan terjadi di depan sana masih samar buatku. Beda dengan tiga temanku yang lain, sebenarnya ini adalah perjalanan pertamaku di Pulau Jawa.

Soerabaja Cafe, Bandara Juanda Surabaya

Cerita perjalanan ini berawal dari sini, Surabaya. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengikuti jejak temanku Van, jalan-jalan mengunjungi kota lain dengan modal minim ala backpacker. Van sendiri sudah beberapa kali melakukan perjalanan ala backpacker ke beberapa kota di dalam negeri. Dokumentasi perjalanannya benar-benar bikin ngiri. Gak cuma van, teman bloggerku yang lain Gaphe (Keknya gak ada yang gak kenal Gaphe deh) lewat cerita-ceritanya di blognya membuat aku benar-benar serius pengen jalan-jalan seperti mereka. Dan kesempatan itu akhirnya tiba. Bersama Van dan dua teman kuliahnya dulu (Wia dan Yuan) kami memulai perjalanan ini.

Kalo biasanya para backpacker sudah merencanakan jadwal perjalanan dengan sangat matang, beda dengan perjalanan kami kali ini. Seminggu sebelum perjalanan seharusnya masing-masing kami bisa berkumpul dan berdiskusi mengenai tempat-tempat mana saja nantinya yang akan kami kunjungi. Tapi itu tidak pernah terjadi. Seperti aku misalnya, dua minggu sebelum keberangkatan aku masuk asrama karena diklat. Masing-masing kami seolah tidak punya waktu untuk membicarakan itu. (Kadang yang satu bisa, yang lain berhalangan hadir). Itulah kenapa aku bilang di awal, apa yang akan aku dan teman-temanku hadapi nantinya masih buram.

Ki-Ka: Van, Aku dan Yuan
Fotografer: Wia

Setelah selesai sholat, kami mengisi perut dengan bekal yang kami bawa. Jauh-jauh hari Van udah ngingatin aku untuk nyiapin bekal mengingat mahalnya cost yang harus keluar kalo kami makan di bandara. milkysmile

Setelah selesai dengan acara makan-makannya, kamipun bergegas meraih ransel dan berjalan keluar dari bandara. Yuan, teman kuliah Van yang punya pengalaman berpergian ke luar kota dan juga punya skill komunikasi yang baik, menjadi kapten dalam perjalanan ini. Setelah negosiasi dengan supir taxi, kamipun meninggalkan bandara. Mau kemana? Di dalam taxi diskusipun berlanjut, tujuan pertama kami saat itu adalah jembatan Suramadu.
Bismillahirrahmanirrahiimm.....

(Bersambung yaaa.... :)



Komentar

  1. alhamdulillah perjalanannya sukses yaa...
    semoga kembali pulang dengan sukses dan selamat pula

    BalasHapus
  2. go fight Zha,, hidup backpacker,,doain gue bisa tahun depan bisa backpacker zha :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalin komentar kamu di sini ^^