Jika Bisa Membantu, Kenapa Tidak??

Udah lama gak posting, hahahah hadeeuuuhhh... Gak tau gimana ngejelasinnya. Dibilang sibuk sih sebenarnya ya gak sibuk-sibuk amat. Tapi yaa.. berhubung memang lagi gak mood aja. Maklum, blogger abal-abal gak jelas gini. Gitu mandeg, seterusnya mandeg dan akhirnya tumpul. Beneran gak tau mo nulis apaan. Eeh begitu mau menulis, akses internet yang gak bisa diajak kompromi, leletnya na'udzubillah... Lengkaplah sudah

 

Dan apa yang mau aku tulis kali ini sih sebenarnya bukan sesuatu yang "berbeda". 2 hari yang lalu atau kapan ya tepatnya (lupa-lupa ingat), saat menonton acara Hitam Putih yang dipandu sama Dedy Corbuzier, aku tertarik dengan statement si bintang tamu. Padahal sih ya, aku lumayan sering juga nonton acara Hitam Putih tapi baru kali ini berniat menuliskannya di blog. Alasannya ya itu tadi, ada hal menarik yang aku dapat dari si bintang tamu.  

Namanya Goerge H (aku lupa H kepanjangan dari apa). Dia seorang pesulap berkebangsaan Belanda. Kariernya sebagai magician bisa dibilang sangat berhasil dan dia sangat terkenal. Yang menarik sore itu adalah ketika ternyata Goerge sangat peduli dengan nasib anak2 Indonesia yang kurang beruntung. Anak2 kecil yang meminta2 di sepanjang jalan. Anak2 yang seharusnya menikmati masa kecilnya sebagai anak, bermain dan belajar tapi justru untuk makan saja mereka harus mencarinya sendiri. Goerge kemudian mendirikan semacam yayasan di Belanda sana untuk mengumpulkan uang. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membantu anak2 yang kurang beruntung tadi. Luar biasa!! Orang yang bukan siapa2 tapi sangat peduli dengan nasib anak2 yang terlahir di bumi pertiwi ini. 

Satu pertanyaan kemudian dilontarkan Dedy Corbuzier kepada Goerge, “Kenapa anda mau melakukan itu?”. Jawaban Goerge kemudian benar2 diluar dugaan,  dan jawabannya itu benar2 nempel di kepalaku. Katanya, “Jangan tanyakan kenapa saya mau melakukan itu. Ketika saya sudah mendapatkan semuanya, pekerjaan, rumah yang nyaman, orang tua dan saya merasa sudah sangat cukup. Saya ingin berbagi apa yang saya rasakan kepada anak2 yang kurang beruntung itu. Pertanyaan yang seharusnya muncul adalah, kenapa saya tidak melakukan itu? Jika saya bisa membantu, kenapa saya tidak membantu??”

Sebenarnya Goerge tak sendiri. Selain Goerge masih banyak relawan2 dari luar negeri  sana yang sangat peduli pada  bangsa ini. Aku benar2 malu. Karena aku merasa belum melakukan apa2 T_T