Komang.. Sahabat Pena dari Pulau Dewata

Tadi pagi aku beres-beres kamar. Menata ulang letak meja tulis dan rak buku. Merapikan kembali letak buku-buku yang sebelumnya sangat berantakan karena disisipi kertas-kertas kerja hasil dari kesalahan print out. Saat beres-beres itulah aku tertarik sama kotak berisi surat-surat hasil korespondensiku tempo dulu.. Begitu urusan berbenah kelar, kotak itu kembali aku buka...


Dan aku tersenyum menatapnya.. Satu persatu aku baca nama pengirim di amplop surat. Sesaat ingatanku berkelana ke masa-masa di mana belom familiarnya e-mail dan hape :) Diantara puluhan surat-surat itu, aku tertarik dengan beberapa amplop dengan pengirim Ni Nyoman Sugiantini. Dia sahabat penaku dari Bali. Aku memulai koresponden dengannya saat aku menemukan namanya sebagai penulis puisi di majalah anak. Gak disangka, ajakan berkenalan dariku disambut hangat olehnya..

Tulisan tangan Komang, nama sapaannya.

Surat di atas adalah surat balasan pertama dari Komang. Sudah lama sekali ternyata, karena di surat itu tertulis tanggal 26 Januari 1996.. 16 Tahun yang lalu :) Tiba-tiba aku jadi rindu padanya..

Selanjutnya, dalam setiap suratnya Komang selalu bercerita tentang Bali, terutama Gianyar tempat tinggalnya. Katanya "Bali mendapat julukan pulau dewata ya karena banyak Pura-nya dong".

Layaknya anak ABG, karena waktu itu kami berseragam putih-biru, Komang juga banyak bercerita tentang idolanya. "Saat ini aku lagi ngefans sama artis2 Mandarin, terutama Jimmy Lin dan Aaron Kwok.. Mereka berdua wajahnya cool banget.." (Hehehe mungkin kalo sekarang K-Pop kale yah...)

Banyak hal yang kami bahas dalam surat2 kami. Tentang Pesantrenku yang peraturannya super duper ketat, tentang SMPN 1 Gianyar tempat dia bersekolah, tentang ikan mas di aquariumku, tentang Sonny anjingnya, tentang adik2ku, tentang kakak2nya..

Masih banyak tentang-tentang yang lainnya. I really miss you, Komang..

Card Ulang Tahun dan Idul Fitri darinya

Persahabatan kami tak lama.. Hanya terjalin selama kami memakai seragam putih-biru saja. Setelah sama2 memulai hari dengan seragam putih-abu2, perlahan surat menyurat itu terhenti. Alamat rumah yang diberikan Komang tidak lengkap, dan aku tidak tau bagaimana menyuratinya lagi (sebelumnya kami selalu menggunakan alamat sekolah)... Surat terakhirnya sampai dirumahku, berisi supportnya agar aku semangat memulai hari di sekolah baru dengan teman yang baru. Karena aku sudah tidak di asrama lagi. Tapi Komang tidak mencantumkan alamat rumahnya.. Aku membalas surat itu, tapi tak pernah menerima balasannya kembali..

Komang yang pake seragam putih-biru

Kami juga pernah tukaran foto. Komang anak yang manis waktu itu. Sekarang mungkin dia sudah jadi wanita cantik dengan karir bagus, atau sudah menikah dan punya anak, atau.. Mungkin jika ada yang mengenalnya dan kebetulan membaca tulisan ini, tolong sampaikan salamku buatnya..

Namanya Ni Nyoman Sugiantini.. Dia sahabat penaku 16 tahun yang lalu..