Dont Judge a Book by Its Cover

Karl, Tommy dan Claudia terjebak di dalam lift. Ketiganya sama-sama punya kepentingan untuk bisa segera keluar dari lift. Sayang, tidak ada yang mengetahuinya. Mereka berada di dalam lift sebuah apartemen yang belum selesai pengerjaannya. Dan mereka baru sadar bahwa selain mereka bertiga hanya ada dua orang lain yang juga tinggal di apartemen itu. Dan keduanya sedang berlibur.

Tommy
Dia punya janji dengan pacarnya. Mereka akan meninggalkan kota tersebut, karena Tommy ingin menyelamatkan si pacar dari prilaku buruk ayahnya. Tommy dengan tatto di tubuhnya yang atletis, rambut nyaris botak, tampan, "pemakai", dan pernah tidur dengan beberapa wanita. Selama terjebak di dalam lift, satu persatu kejadian yang pernah dialaminya silih berganti muncul bagai slide yang bisa disaksikan penonton. Beberapa kali dia memperlihatkan sikap tidak tenang. Dan di dalam tasnya dia membawa benda tajam.


Claudia
Cantik. Rambut pirangnya sedikit bergelombang, tubuhnya sexy dan dia penderita asma, sehinga sangat tergantung dengan alat penghisapnya. Claudia punya janji dengan neneknya yang sedang sekarat di Rumah Sakit untuk membawa photo sang nenek berdua dengan suaminya untuk menemani hari-hari terakhirnya di rumah sakit. Sama seperti Tommy, kejadian-kejadian yang dialami Claudia bersama neneknya sampai nenek terbaring di rumah sakit membuat kita berkesimpulan kalau dia sangat mencintai neneknya.

Karl.
Dokter. Duda dengan satu putri yang masih kecil. Harus bisa keluar dari lift karena akan bertemu dengan putri kecilnya-karena sibuk dia menitipkan putrinya-yang akan segera kembali.

Dalam kondisi sama-sama cemas, awalnya mereka bisa saling menguatkan bahwa mereka akan baik-baik saja dan bisa segera keluar lift. Satu persatu usaha dan segala kemungkinan dicoba, termasuk membuka pintu lift dan mengganjalnya dengan pisau yang dibawa Tommy. Atap lift juga dibobol dan Tommy. Tapi dia harus pasrah hanya bisa meringis kesakitan karena terjatuh saat mencoba memanjat tali lift. Saat terjatuh sebuah benda besar dan berat ikut jatuh dan menimpa kakinya. Dan menurut Karl kakinya patah.

Setelah hampir 20 jam terkurung, dan ketika semuanya sudah merasa lelah... salah fahampun muncul. Karl marah karena dilarang merokok oleh Claudia. Dan Karl juga tiba-tiba menjadi orang yang menakutkan saat merebut alat hisap Claudia, hanya gara-gara Claudia menyimpan coklat dan memakannya sendiri. Semua bertengkar. Tommy yang mencoba membela Claudia malah dibunuh oleh Karl. Ternyata Karl ini seorang psikopat. Dia menyimpan mayat wanita di apartemennya. Dan sebelum putrinya tiba dia ingin membuang mayat itu.

Ketika tinggal berdua saja, Karl juga mencoba melenyapkan Claudia. Keduanya saling bergumul (Karl ingin membunuh sementara Claudia berusaha menyelamatkan diri ) sehingga membuat keseimbangan lift terganggu. Awalnya lift meluncur perlahan hingga mencapai sebuah ruangan dan karena pintu lift terbuka, Claudia berhasil melompat mencapai ruangan tersebut. Sementara Karl ikut terjatuh ke lantai dasar.

Claudia selamat meski harus dirawat di rumah sakit karena beberapa tusukan Karl. Hanya saja dia menyesal tidak bisa memenuhi permintaan sang nenek.

Itu adalah film Black Out yang aku tonton tadi malam. Diputar di Metro TV dalam program world cinema. Filmnya lumayan menegangkan. Apalagi ketika masing-masing tokoh berada dalam lamunannya. Dan aku sama sekali tidak menyangka bahwa yang jahat itu adalah Karl, si dokter. Penampilannya menarik, di awal-awal terjebak dia sangat tenang, dan sepertinya sangat mencintai putrinya. Aku malah berpikir Tommy lah yang paling menakutkan. Tapi justru dia yang berbaik hati, paling tidak ingin menyelamatkan pacarnya dari sikap buruk ayahnya.

Memang benar kata pepatah bule, Dont judge a book by its cover. Penampilan tak selalu mencerminkan isi hati dan prilaku. Contohnya pada tokoh Karl.


Note: Sebenarnya aku bukan si moviefreak, tapi aku mencoba mengambil "sesuatu" ketika menonton film. Dan kebetulan aku tidak tau mau menulis apa hari ini untuk blogku *parah*

Komentar

  1. Nice Info Sob :)
    saya belum nonton, tapi mau nyari dulu filmnya..
    mungkin ada yang upload, sepertinya menarik..

    BalasHapus
  2. kirain cerita novel gak taunya film toh.

    BalasHapus
  3. wah..kya.a seru nii film,,
    :D

    emank bner tuu..
    jngan liat orang dari luarnya aja,,
    banyak orang yg luarnya baik, tpi ternyata dalemnya bejat,,

    BalasHapus
  4. @ SekNeg: aq search google, ternyata oh ternyata ada byk sekali versi black out :D

    @ Fanny: hehe iya mbak film. kalo novel, wuihh.. blm bisa mbak, cerpen aja masih belajar. Belajar dr mbak juga cara nulisnya :)

    @ Cherry: yup, hrs benar2 mengenal org br bisa kasi penilaian :)

    BalasHapus
  5. hhe hhe,saya kira juga ini novel lho........
    tapi ternyata Film..
    makasih infonya ka..

    BalasHapus
  6. iyya...
    penampilan kadang lebih menipu,,
    hehehe

    BalasHapus
  7. saya jadi pengen nonton,, :)
    tapi emang bener, jangan menilai apapun dari tampilan luarny ya ^^

    BalasHapus
  8. @ Entis: heheh kalo review film shrsnya lebih lengkap kali ya tis? paling gak nama pemain, sutrada, tahun produksi... itu selalu luput dari perhatian.

    @ Nova dan Rakun: Coba googling ternyata judul Black Out byk bgt... :D

    @ Cherry: Mudah2an kita luar dalam sama cantiknya, halah :D

    BalasHapus
  9. kompleks banget ternyata meski cuman 3 tokohnya.. saya pikir tadinya film horor di metro.. ternyata film thriller gitu..

    BalasHapus
  10. aduh sya ga bsa nnton ah...

    he..he
    salam kenal kak...
    mantaps ni...

    BalasHapus
  11. @ gaphe: nonton juga kemaren ya? yup, thriller.

    @ Dasista: salam kenal sista...

    BalasHapus
  12. bisa donlod g ya?kayanya menarik nh film,,hhe,

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalin komentar kamu di sini ^^