3 Pria Dalam Hidupku

Ada tiga pria dalam hidupku saat ini.

Tiga??

Ya, dan aku tak bisa pungkiri kalau aku mencintai ketiganya.

Kok bisa?

Baiklah, agar tak memunculkan persepsi “beda” tentang aku yang mencintai 3 pria sekaligus untuk saat ini, aku akan ceritakan pada kalian siapa mereka.

1. Abah

Aku memanggilnya Abah. Karena cintanyalah aku ada. Dia adalah pria yang menempati posisi  pertama dalam hatiku saat ini. Abah adalah sosok yang sedikit keras. Aku ingat saat masih kecil baik aku dan adik-adikku sangat takut padanya. Kami gak pernah berani untuk membantah perintahnya. Disuruh mandi, pasti langsung mandi. Dilarang nonton tipi, sesegera mungkin kami menjauhi televisi. Abah juga gak segan memukul kalau tau kami berkelahi dan mengeluarkan kata-kata kasar. Setiap kali nakal, dan mamak gak berhasil melarang kami, ancaman “Awas, tunggu sampai nanti Abah pulang kerja!” sudah cukup membuat kami sangat menyesal dan memohon agar jangan sampai diadukan ke Abah. 

Meski begitu, kami selalu senang setiap kali Abah bisa bermain bersama kami. Abah gak pernah keberatan setiap kali kami bergantian duduk dipunggungnya bermain kuda-kudaan dan tertawa senang layaknya koboi. Kami juga sering digendong kemudian sesekali diayunkan ke udara sehingga kami menjerit histeris takut terlempar, kemudian tertawa terbahak-bahak karena ternyata kami masih berada dalam gendongan. Ah, moment-moment itu gak bakal bisa dilupakan.

Sekarang saat kami anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan Abahpun sudah mulai tua, kami menyadari Abah telah berubah. Abah tak sekeras dulu lagi. Abah tak pernah marah dan tak pernah menyuruh harus begini atau harus begitu. Kata Abah kami sudah dewasa dan sudah mengerti. Sekarang setiap nasehat masih sering disampaikan kepada kami disela-sela obrolan santai. Nasehat itu selalu berupa pengingat agar kami tak lupa bersyukur, jangan pernah ninggalin sholat 5 waktu meski kami sangat disibukkan dengan pekerjaan, jangan lupa ngaji (baca Al-Quran-red) karena ngaji bisa jadi obat, dan kami harus selalu saling menyayangi sesama kakak beradik. I really love you, Abah..

2. Fachmi

Nama lengkapnya Muhammad Fachmi Abdullah. Dia adalah saudara laki-lakiku yang pertama. Masa kecil kami adalah masa yang gak mungkin bisa dilupakan. Sebagai kakak, dulunya aku suka kesal setiap kali dia mengikutiku. Aku mau main boneka dia juga mau ikut. Aku mau main lompat tali dia juga mau ikut. Mamak dan Abah selalu mengingatkanku agar aku sebagai kakak mengalah pada adik. Apalagi saat masih kecil, Fachmi selalu sakit-sakitan. Rasa-rasanya selalu ada saja yang menimpanya. 

Dia pernah jatuh saat manjat susunan batu bata yang mau dijadikan bangunan dapur. Dari pelipisnya mengucur darah segar karena kepalanya tertimpa batu bata. Waktu itu Mamak sampai nangis karena khawatir. Sementara dia sama sekali gak nangis. Penah juga dia mencuri pisau dari dapur buat memotong kayu yang mau dijadikan mainan. Eh tangannya terkena pisau sampai darah berceceran di lantai karena untuk menghilangkan rasa nyeri dia mengayun-ayunkan tangannya yang terluka.

Fachmi… Fachmi… Dia akan tertawa setiap kali kami mengingatkannya tentang kejadian-kejadian itu. Sekarang Fachmi adikku sudah dewasa. Udah jarang sakit. Badannya jauh lebih besar dariku. Meski bukan termasuk tipe orang yang terbuka, tapi bisa dibilang selera humornya lumayan. Dia senang bercanda dan jarang mau berkeluh kesah. Beda dengan aku yang orangnya gampang cemas dan khawatiran, Fachmi justru lebih santai dalam menghadapi permasalahan. Kalau dahulu aku yang sering ngalah, sekarang malah kebalik dia banyak mengalah denganku.

3. Ozy

Nama Lengkapnya Muhammad Fachruzi Anhar. Dia adalah saudara laki-lakiku yang kedua, alias anak bontot di keluarga kami. Ozy kecil adalah anak yang menggemaskan karena badannya yang ndut. Sampe sekarang juga si Ozy masih aja ndut. Meski ndut, Ozy pernah menang jadi model busana melayu zaman-zaman dia TK.

Ozy dan aku lahir di bulan yang sama, Juli karena itu banyak orang bilang karakter kami gak jauh berbeda. Kami lebih suka diem di rumah daripada menghabiskan waktu jalan-jalan nongkrong gak jelas. Ozy tipe orang yang terbuka. Dia tidak keberatan berbagi cerita mengenai apa saja ke kami. Selera humornya lebih gila. Cerita-ceritanya selalu memancing tawa semua orang. Gimana gak, Ozy selalu berhasil meniru cara bicara orang.

Sayang… Ozy tinggalnya jauh dari kami. Karena tugas, sekarang Ozy tinggal di Pangkal Pinang, Babel. Saat ini Ozy masih dalam proses pemulihan karena lebih kurang beberapa bulan yang lalu, tepatnya September 2012 Ozy mengalami kecelakaan yang menyebabkan pangkal paha kirinya patah. Semua keluarga sangat terpukul. Mamak segera menyusul ke sana untuk merawatnya. Abah berkali-kali mengingatkannya dalam telepon untuk ikhlas dan sabar dengan musibah yang menimpanya sambil terus introspeksi diri dan memperbanyak istighfar. Alhamdulillah, sekarang Ozy sudah bisa berjalan meski masih harus dibantu tongkat.

 Fachmi dan Ozy lagi narsis

  

Itulah mereka, tiga pria yang mengisi hatiku saat ini. Tak bisa kupungkiri kalau jumlah di atas bisa saja bertambah. Karena suatu hari nanti aku berharap bisa menambah jumlah pria di atas dengan nama suamiku dan putra-putraku kelak.. Tapi aku menjamin, jumlah di atas tak akan pernah berkurang. Aku bersyukur memiliki mereka. I love them with all my heart and with all my soul..

"POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DAN ACACICU"